Cara untuk Melakukan Manajemen Identitas dalam Dunia Maya
Manajemen
Identitas dalam Dunia Maya
Banyak
orang merasa tidak puas dengan keadaan diri mereka di dunia nyata, sehingga
mereka pun cenderung melarikan diri ke dunia maya untuk memenuhi kebutuhan
psikologis mereka akan eksistensi diri.
Hal inilah yang disebut sebagai manajemen identitas dalam dunia maya.
Sebelum membahas lebih jauh mengenai bagaimana cara untuk melakukan manajemen
identitas dalam dunia maya, ada baiknya kita pahami terlebih dahulu mengenai apa
itu identitas dan apa itu dunia maya.
Pengertian Identitas
Menurut
Stella Ting Toomey, Identitas merupakan refleksi diri atau cerminan diri yang
berasal dari keluarga, gender, budaya, etnis dan proses sosialisasi. Identitas
pada dasarnya merujuk pada refleksi dari diri kita sendiri dan persepsi orang
lain terhadap diri kita. Sementara itu, Gardiner W. Harry dan Kosmitzki Corinne
melihat identitas sebagai pendefinisian diri seseorang sebagai individu yang
berbeda dalam perilaku, keyakinan dan sikap. “A virtual identity is a persona that is implied when communicating
online” (Jacob van Kokswijk, 2006). Von Kokswijk menambahkan bahwa
identitas virtual atau identitas online merupakan tampilan diri seseorang dalam
dunia maya, yang mana ia bebas menentukan ingin menjadi apa dalam dunia maya
tersebut, sehingga level of trurth identitas tersebut sangat kecil dan mampu
berubah-ubah sesuai dengan keinginan individu tersebut.
Beberapa jenis identitas diri
a) Identitas
seksual
Identitas
seksual mengacu pada identifikasi seseorang dengan berbagai kategori
seksualitas. Bisa berupa heteroseksual, gay, lesbian dan biseksual. Identitas
seksual yang kita miliki akan mempengaruhi apa yang kita konsumsi. Program
televisi apa yang akan kita lihat atau majalah apa yang akan kita baca.
Identitas seksual juga dapat mempengaruhi pekerjaan seseorang.
b) Identitas
gender
Identitas
gender merupakan pandangan mengenai maskulinitas dan feminitas dan apa arti
menjadi seorang laki-laki atau perempuan. Arti menjadi seorang perempuan atau
laki-laki sangat dipengaruhi oleh pandangan budaya. Misalnya saja kegiatan yang
dianggap lebih maskulin atau lebih feminim. Ungkapan gender tidak hanya
mengkomunikasikan siapa kita, tetapi juga mengkonstruksi rasa yang kita
inginkan. Identitas gender juga ditunjukkan oleh gaya komunikasi. Gaya
komunikasi perempuan sering digambarkan sebagai suportif, egaliter, personal
dan disclosive, sedangkan gaya komunikasi laki-laki digambarkan sebagai
kompetitif dan tegas.
c) Identitas
pribadi
Identitas
pribadi merupakan karakteristik unik yang membedakannya dengan orang lain.
Setiap orang mempunyai identitas pribadinya masing-masing sehingga tidak akan
sama dengan identitas orang lain. Pengaruh budaya juga turut mempengaruhi
identitas pribadi seseorang. Orang yang berasal dari budaya individualistis
seperti Amerika Serikat dan Eropa Barat berusaha untuk menunjukkan perbedaan
dirinya dengan orang lain. Sementara itu, orang yang berasal dari budaya
kolektif cenderung menonjolkan keanggotaan mereka kepada orang lain. Identitas
pribadi juga bisa diartikan sebagai aturan moral pribadi atau prinsip moral
yang digunakan seseorang sebagai kerangka normatif dan panduan dalam bertindak.
d) Identitas
agama
Identitas
agama merupakan dimensi yang penting dalam identitas seseorang. Identitas tersebut
merupakan pemberian secara sosial dan budaya, bukan hasil dari pilihan
individu. Hanya pada era moderm, identitas agama menjadi hal yang bisa dipilih,
bukan identitas yang diperoleh saat lahir. Identitas agama ditandai dengan
adanya ritual yang dilakukan oleh pemeluk agama tersebut. Identitas agama juga
ditandai dengan busana yang dipakai.
e) Identitas
nasional
Identitas
nasional merujuk pada kebangsaan seseorang. Mayoritas dari masyarakat
mengasosiasikan identitas nasional mereka dengan negara di mana mereka
dilahirkan. Akan tetapi, identitas nasional dapat juga diperoleh melalui
imigrasi dan naturalisasi. Identitas nasional biasanya menjadi sering diucapkan
saat seseorang berada di negara lain. Orang yang identitas nasionalnya berbeda
dari tempat ia dilahirkan pada akhirnya akan mulai mengadopsi aspek identitas
nasional yang baru. Namun, hal ini tergantung pada keterikatan pada negara yang
baru tersebut. Sementara itu, orang yang secara permanen tinggal di negara lain
mungkin akan mempertahankan identitas negara tempat ia lahir.
Pengertian
Dunia Maya
Dunia maya (eng: Cyberspace) adalah media elektronik
dalam jaringan komputer yang banyak dipakai untuk keperluan komunikasi satu
arah maupun timbal-balik secara online (terhubung langsung). Dunia maya ini
merupakan integrasi dari berbagai peralatan teknologi komunikasi dan jaringan
komputer (sensor, tranduser, koneksi, transmisi, prosesor, signal, kontroler)
yang dapat menghubungkan peralatan komunikasi (komputer, telepon genggam,
instrumentasi elektronik, dan lain-lain) yang tersebar di seluruh penjuru dunia
secara interaktif.
Seiring berjalannya
waktu, perkembangan teknologi komunikasi berjalan sangat cepat, ruang dan waktu
seakan tak ada batasnya lagi. Sehingga munculah istilah dunia maya, dimana dunia
maya ini adalah wadah atau arena interaksi online berlangsung. Lalu adakah
hubungan antara dunia maya dengan dunia nyata? Pada awal mula munculnya dunia
maya, dikatakan tidak ada hubungan antara dunia maya dengan dunia nyata.
Masing-masing tidak mempengaruhi dan berdiri sendiri. Namun seiring berjalannya
waktu, semakin pesatnya teknologi berkembang, dunia maya dan dunianyata
diyakini memiliki hubungan yang tidak dapat dilepaskan begitu saja. Hubungan
yang dimaksud adalah, dunia maya yang mulai memfasilitasi transaksi bisnis
online, interaksi sosial antar individu yang semakin meluas, keterbukaan
politik, dan kebebasan media mendominasi kehidupan sehari-hari.
Cara
melakukan manajemen identitas di dunia maya :
Ø Tinjau
dan gunakan pengaturan privasi. Putuskan seberapa terlihat Anda menginginkan
informasi kontak, profil, foto, video, dan postingan Anda, dan kemudian
luangkan waktu untuk mempelajari cara mengatur tingkat kontrol yang tepat.
Ø Putuskan
seberapa dicari yang Anda inginkan. Yang terbaik adalah menjadikannya pilihan
sadar dan mengatur profil Anda seperti yang Anda inginkan, daripada
membiarkannya ke pengaturan default.
Ø Konfigurasikan
pengaturan tweet Anda. Anda dapat membatasi pengiriman tweet kepada mereka yang
ada di lingkaran teman Anda atau, secara default, mengizinkan akses terbuka.
Ø Simpan
semua foto yang ditandai sebagai pribadi. Jika Anda ingin membuat foto yang
ditandai (bernama) terlihat oleh pengguna tertentu, Anda dapat memilih untuk
menambahkannya di kotak di bawah opsi “Some Friends”.
Ø Jangan
berbagi informasi yang dapat membantu orang mencuri identitas Anda atau mencari
Anda. Lakukan penilaian yang baik ketika memposting dan berbagi informasi
pribadi.
Ø Periksa
kemampuan Anda untuk memilih keluar dari pengiklan dan pihak ketiga.
Kiat
untuk melindungi identitas digital:
Ø Tinjau
izin dan kebijakan privasi yang telah Anda konfigurasikan di layanan internet
tempat Anda berlangganan. Saat ini semua memungkinkan Anda untuk mengontrol apa
yang ingin Anda terbitkan tentang Anda.
Ø Pantau
nama Anda secara teratur di Google untuk mengetahui apa yang diketahui tentang
Anda.
Ø Buat
profil secara bertanggung jawab: analisis layanan online secara terperinci,
bagaimana melindungi data pribadi pengguna.
Ø Cobalah
untuk mendefinisikan gambar pribadi dan profesional.
Ø Izinkan
akses hanya kepada orang yang Anda anggap dapat dipercaya untuk mengontrol
jangkauan publikasi Anda.
Ø Log
out dari profil Anda di akhir, untuk mencegah akses tidak sah.
Ø Berhati-hatilah
saat menerbitkan informasi atau pendapat tentang pihak ketiga.
Ø Ikuti
langkah-langkah keamanan siber dasar seperti: buat kata sandi aman dan lindungi
dengan benar, hindari menggunakan data pribadi di jaringan Wi-Fi publik atau
gunakan email secara bertanggung jawab
Manajemen Identitas Digital dapat di rangkum dalam 5 tingkatan yang
berbeda:
·
Manajemen
Data Manajemen Data menentukan cara menyimpan, mengamankan, mengubah,
mengambil, dan mengarsipkan data tentang seseorang. Ini juga perlu menentukan
cara menghapus informasi pribadi yang dapat diidentifikasi.
·
Otentikasi
Pengguna memberikan bukti bahwa mereka adalah siapa yang mereka klaim.
Contohnya adalah login melalui kata sandi, otentikasi perangkat atau 2 faktor,
atau otentikasi pengguna biometrik melalui sidik jari atau pengenalan wajah.
·
Verifikasi
Langkah verifikasi memeriksa apakah otentikasi dan bukti identitas yang
diberikan valid, dan informasi yang diberikan benar dan sejalan dengan data
yang disimpan sebelumnya.
·
Akses
Akses mengacu pada hak pengguna untuk mengakses akun mereka, dan hak
pengguna atau pihak ketiga untuk mengakses informasi pribadi yang dapat
diidentifikasi.
·
Antarmuka
Pengguna dapat berinteraksi dengan layanan dan akan melihat informasi
yang relevan dengan dan ditargetkan pada profil penggunanya.
Elemen yang membentuk identitas digital
Konstruksi
identitas digital dikondisikan oleh banyak elemen, di antaranya menonjol:
- Profil pribadi : Baik di jejaring sosial seperti: Facebook atau Instagram, media sosial profesional seperti LinkedIn, pencarian pekerjaan portal atau layanan online lainnya;
- Komentar yang dibuat di forum, blog, jejaring sosial, dan lain-lain;
- Konten yang diunggah ke jaringan, baik: foto, video, presentasi, pos, dan lain-lain. Jaringan kontak dalam dunia digital: teman, kolega, pengikut, dan orang-orang yang kita ikuti;
- Alamat email , penggunaan yang berikan, dan seberapa terlihatnya;
- Layanan Pesan instan yang gunakan: Whatsapp, Telegram, Facebook, Messenger, Line;
- Nick atau alias yang digunakan;
- Avatar yang dipilih untuk profil.
Tantangan Manajemen Identitas Digital
·
Kepercayaan
dan Keamanan
Orang cenderung tidak
percaya pada organisasi atau pemerintah untuk melindungi informasi pribadi
mereka. Di sisi lain, anonimitas kehadiran online membuatnya juga sangat sulit
bagi penyedia layanan untuk mengidentifikasi pengguna dengan benar, yang dapat
menjadi faktor risiko yang besar. Oleh karena itu penyedia perlu mengandalkan
proses otentikasi yang biasanya rumit dan memakan waktu bagi pengguna, dan
mahal untuk organisasi.
·
Persetujuan
dan Kontrol
Selain dari pelanggaran
data, pengguna juga semakin khawatir tentang penggunaan data pribadi mereka.
·
Kepemilikan
Serupa dengan kepercayaan
dan persetujuan, kepemilikan adalah masalah utama bagi Manajemen Identitas
Digital. Siapa yang memiliki data pribadi? Siapa yang memiliki informasi
pribadi yang dapat diidentifikasi, dan siapa yang dapat mengambil manfaat
darinya? Saat ini, banyak perusahaan internet seperti Google dan Facebook
mendasarkan model bisnis mereka pada iklan.
·
Pengalaman
Pelanggan
Berlawanan dengan identitas
fisik, volume pengidentifikasi digital meningkat. Setiap pengguna harus
mengelola banyak akun, login, dan lingkungan yang semuanya menyimpan beberapa
informasi pribadi. Sebuah survei baru-baru ini menemukan bahwa 61% responden
menggunakan kata sandi mereka di beberapa situs. Ini membutuhkan pengalaman
pelanggan yang lebih baik dan solusi integrasi saluran.
·
Biaya dan
kekokohan infrastruktur
Sistem
saat ini tidak cukup kuat untuk melindungi data dari dicuri oleh pihak ketiga.
Selain sebagai risiko keamanan, penyimpanan pusat dari sejumlah besar informasi
pribadi yang dapat diidentifikasi juga membawa harga besar biaya infrastruktur.
·
Organisasi
dan pemerintah bertindak
Baik pemerintah dan
organisasi bekerja keras untuk menemukan solusi untuk masalah ini. Kolaborasi
multi-pemangku kepentingan tentang Digital Identity telah diluncurkan pada
Januari 2018. Dalam konteks ini, Kristalina Georgieva, Kepala Eksekutif Bank
Dunia, mengumumkan untuk mengamankan lebih dari $ 750 juta investasi dalam
proyek-proyek terkait ID dalam tiga tahun ke depan. OECD baru-baru ini
menyatakan identitas dan inklusivitas sebagai tren teratas dalam inovasi
pemerintah.
Sumber:
Lailiyah, (2016),
Prestasi diri Netizen Dalam Konstruksi Identitas di Media Sosial Dan Kehidupan
Nyata, Jurnal ilmu sosial, 15(2), 103-110.
Komentar
Posting Komentar